Tim dari Rusia sudah diterjunkan ke lokasi tempat jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100. Kisah Prabu Siliwangi yang menjadi cerita kebesaran masyarakat Jawa Barat, ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi awak media Rusia.
"Tidak tahu dari mana mereka dengar, wartawan Rusia ingin tahu tentang cerita Prabu Siliwangi," kata seorang pemandu tim SAR Rusia, Syahrudin, saat berada di Posko Evakuasi Cijeruk, Pasirpogor, Kabupaten Bogor, Senin (14/5/2012) malam.
Pria yang 13 tahun hidup di Uzbekistan ini saban hari memandu tim dari Rusia dalam menjembatani komunikasi dengan Tim SAR Indonesia. Pasalnya, mayoritas tim dari negeri beruang ini tidak bisa berbahasa Inggris.
Sejak 2 hari lalu, tim yang berada di bawah Kementerian Situasi Darurat Rusia ini mengacungi jempol budaya solidaritas masyarakat Indonesia. Beragam keperluan mandi cuci kakus yang dibutuhkan tim, semuanya disediakan oleh SAR Indonesia dan juga masyarakat sekitar.
"Mereka merasa enggak dilepas begitu saja, unggul dalam solidaritas," katanya.
Disinggung mengenai medan Gunung Salak di mata Tim Rusia, dia melanjutkan, Gunung Salak bukan gunung yang tidak bisa dinilai sebelah mata.
"Mereka mengaku berat," ujarnya.
Ada hal menarik ketika tim Rusia akan mendaki pegunungan, Syahrudin selalu mengingatkan agar mereka tidak bertindak sembrono dan sombong.
"Mereka mau ikut aturan itu," tutur Syahrudin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar