Senin, 21 Mei 2012
FPI Siap Hentikan Konser Lady Gaga
Ormas Front Pembela Islam (FPI) mengecam konser penyanyi Lady Gaga di Gelora Bung Karno, Senayan, tanggal 3 Juni 2012. FPI siap hentikan konser Gaga tersebut.
"Itu tiket asli (konser Lady Gaga), yang harganya Rp 400-an ribu. Kami punya 150 tiket," ujar Murhali Barda, Ketua DPC FPI Kota Bekasi melalui telepon seluler, Senin (21/5).
Menurut Murhali, ormasnya sudah mempersiapkan dengan matang rencana menghentikan konser saat benar-benar digelar. "Pokoknya kami sudah ada persiapan kalau konser itu digelar. Target kami menghentikan konser," tegasnya.
Namun, Ketua DPC FPI kota Bekasi itu berharap, konser yang sedianya digelar 3 Juni 2012 di GBK, Senayan tidak jadi digelar. "Mudah-mudahan tidak jadi konsernya. Kami juga berharap, kalau konser tidak jadi digelar, harus dikembalikan uangnya," paparnya. [aji]
Konser Lady Gaga Diupayakan Tetap Digelar
Konser penyanyi eksentrik asal Amerika, Lady Gaga masih diupayakan untuk tetap digelar di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada 3 Juni 2012.
Menurut Minola Sebayang, kuasa hukum Big Daddy Entertainment sebagai promotor konser Lady Gaga, pihaknya sudah mengurus surat perizinan sejak bulan Mei 2012.
"Semua persyaratan sudah dilakukan. Mulai dari awal Mei 2012 izin keramaian sudah diberikan. Kami sudah bilang nggak akan melanggar norma. Kalau dicekal dari awal kan, kami nggak mungkin gitu menggelar konser," ujar Minola, usai menemui wakil ketua DPR, Priyo Budi Santoro di gedung DPR, Nusantara III, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/5).
Big Daddy Entertainment juga membantah pihaknya belum memiliki ijin saat menggelar penjualan tiket presale tanggal 8 Maret 2012.
"Kami sudah ada izin untuk menjual tiket. Itu langkah awal menuju konser itu. Kan, aneh kalau kami sudah dapat izin jual tiket sementara konsernya dilarang," tuturnya.
"Tiket terjual sudah 60 ribu. Sebagai konsumen kan harus dilindungi. Itu kan, hak bebas mereka mau nonton atau tidak nonton," imbuhnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar