Halaman

Selasa, 05 Juni 2012

Rahasia Soekarno memikat wanita cantik

Rahasia Soekarno memikat wanita cantik

Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, dikenal sebagai penakluk wanita. Menikah sembilan kali, dengan mudah wanita takluk padanya. Sebenarnya apa rahasia Soekarno? Mengapa wanita selalu terpikat padanya?

Mantan Ajudan Soekarno, Bambang Widjanarko menceritakan Soekarno memang jagoan soal wanita. Kharisma Soekarno ditambah intelektualitas yang tinggi, membuat wanita-wanita bertekuk lutut.

"BK (Bung Karno) benar-benar dapat disebut jagoan. Terhadap setiap wanita yang sedang dihadapinya, dia selalu dapat mencurahkan perhatiannya kepada wanita itu. Sehingga wanita tersebut merasa bahwa dia satu-satunya wanita yang paling dicintai atau dihargai BK," tulis Bambang Widjanarko dalam buku 'Sewindu Dekat Bung Karno' yang diterbitkan Kepustakaan Populer Gramedia.

Selain itu, Soekarno juga selalu bersikap gallant atau sopan dan hangat pada setiap wanita. Tak peduli wanita itu tua atau muda. Soekarno tak segan-segan mengambilkan minum sendiri untuk tamu wanitanya.

Soekarno juga selalu membantu memegang tangan wanita, jika wanita itu keluar mobil. Dia juga mengumbar pujian pada wanita. Hal ini yang selalu membuat para wanita tersanjung.

Pujian seperti "Alangkah serasinya kain kebaya yang anda pakai," atau "Nyonya kelihatan lebih muda dengan tatanan rambut baru itu," sering terdengar dari mulut Soekarno.

Maka dalam berbagai kunjungan di Eropa dan Amerika, Soekarno sering sekali mendapat pujian dari para wanita. Mulai dari politikus wanita, hingga artis sekelas Marilyn Monroe.

"Your President is real gentleman," ujar Bambang menirukan pujian para wanita itu.

Namun Bambang mencatat, akibat lagak seperti Arjuna itu pula Soekarno sering mendapat masalah dengan wanita. Tentunya tidak mudah mempunyai empat istri sekaligus dan semuanya minta menjadi nomor satu.

"Itulah BK sang arjuna yang dalam hidupnya terus terlibat persoalan wanita dan secara berani menerapkan politik 'vivere pericolozo' dalam soal asmara," kenang Bambang Widjanarko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar