Halaman

Rabu, 16 Mei 2012

Film Anak Negeri Yang Membanggakan Indonesia di Negeri Orang




Tiga Hari untuk Selamanya (2007) dari sutradara Riri Riza menerima Best Director dari Brussels International Independent Film Festival 2008.

Spoiler for klik:


Opera Jawa (2006) dari Sutradara Garin Nugroho memenangkan Best Original Score untuk Rahayu Supanggah pada penyelengaraan perdana Asian Film Awards 2007. Opera Jawa juga dinominasikan untuk Best Film yang bersaing dengan The Host (Korea), Love and Honor (Jepang), Exiled (Hongkong), Still Life (China) dan Curse of the Golden Flower (China). Nominasi Best Film dari Asia Pacific Screen Awards 2007. Menang Silver Screen Award Singapore International film Festival 2007. Serta juga menerima penghargaan Best Actress untuk Artika Sari Devi pada Brussels International Independent Film Festival 2008.

Spoiler for klik:


Denias Senandung di Atas Awan (2006) karya Jhon de Rantau berhasil menjadi yang terbaik untuk kategori Best Children’s Feature Film Asia Pacific Screen Awards 2007 serta meraih Best Film pada Indonesia Feature Film Competition Jakarta International Film Festival 2006.

Spoiler for klik:


Berbagi Suami (2006) yang didaftarkan untuk Academy Awards Best Foreign Film 2007, mendapat penghargaan Golden Orchid Award sebagai film terbaik pada Hawaii International Film Festival 2006, mengalahkan film-film dari 47 negara yang berkompetisi. Sementara di Belgia pada Brussel International Independent Film Festival 2007, Nia Dinata dipredikatkan sebagai Best Director (Prix de la meilleure RĂ©alisation).

Spoiler for klik:


Gie (2005) yang diangkat dari buku Catatan Seorang Demonstran karya sutradara Riri Riza, mendapatkan Best Asian Feature Film pada Singapore International Film Festival 2006 dan Special Jury Award dari Asia Pacific Film Festival 2006

Spoiler for klik:


Janji Joni (2005) karya perdana Joko Anwar mendapatkan penghargaan Best Editing pada Asia Pacific Film Festival 2005


Banyu Biru (2005) dari sutradara Teddy Soeriaatmadja menerima Most Promosing New Actress untuk Dian Sastrowardoyo Asia Pacific Film Festival 2005.

Spoiler for klik:


Ungu Violet (2005) debut penyutradaraan Rako Prijanto menerima Best Supporting Actress untuk aktris senior, Rima Melati dan nominasi Best Actress untuk Dian Sastrowardoyo

Spoiler for klik:


Kara Anak Sebatang Pohon (2005) karya Edwin menjadi film pendek Indonesia pertama yang secara resmi diputar pada Cannes Film Festival 2005 untuk Director’s Fortnight

Spoiler for klik:


Rindu Kami Padamu (2004) karya Garin Nugroho meraih penghargaan Best Film Cinefan – Festival of Asian and Arab Cinema 2005.

Spoiler for klik:


Impian Kemarau (2004) karya sutradara Ravi Bharwani meraih penghargaan Asian New Talent Award pada Shanghai International Film Festival 2004. Film ini juga mendapatkan nominasi Best Film pada Pusan International Film Festival, Bangkok International Film Festival dan Vladuvostok International Film Festival. Selain itu juga menjadi Official Selection pada Rotterdam International Film Festival, Barcellona Asian Film Festival, Split International Festival of New Film, Zanzibar International Film Festival dan Cork International Film Festival.

Spoiler for klik:


Biola tak Berdawai (2003) yang merupakan debut Sekar Ayu Asmara menerima penghargaan Best Actress pada Asia Pacific Film Festival 2003. Tahun 2004 film ini dipilih untuk mewakili Indonesia untuk Academy Awards Best Foreign Film.

Spoiler for klik:


Ca Bau Kan (2002) adalah adaptasi dari novel berjudul sama karya Remy Silado yang juga merupakan debut penyutradaraan Nia Dinata. Nia meraih penghargaan Best New Director pada Asia Pacific Film Festival 2002. Film ini juga menerima penghargaan Best Art Direction pada festival yang sama.

Spoiler for klik:


Eliana-Eliana (2002) karya Riri Riza mendapatkan penghargaan Best New Director pada Singapore International Film Festival 2002, serta penghargaan Dragon & Tiger Awards pada Vancouver International Film Festival 2002. Jajang C. Noer yang berperan sebagai ibu dari Eliana menerima penghargaan Best Actress pada Cinemaya Festival of Asian Cinema 2002 di New Delhi, India. Sedangkan untuk duet akting cemerlang Rachel Maryam dan Jajang C. Noer juga menerima penghargaan Best Actress pada Daeuville International Film Festival 2003.

Spoiler for klik:


Aku Ingin Menciummu Sekali Saja (2002) karya sutradara Garin Nugroho yang dibintangi aktris Lulu Tobing menerima penghargaan Netpac Award Berlin International Film Festival 2003

Spoiler for klik:


Pasir Berbisik (2001) yang merupakan karya kedua Nan T. Achnas setelah Kuldesak (199) menerima Most Promosing Director, Best Cinematography untuk Yadi Sugandi dan Best Sound untuk Phil Judd dan Hartanto dari Asia Pacific Film Festival 2001. Film ini juga menerima Netpac Award Special Mention pada Brisbane International Film Festival 2002, Fipresci Award pada Oslo Films from the South Festival 2002 dan Asian Trade Winds Special Jury pada Seattle International Film Festival 2002. Aktris Dian Sastrowardoyo yang berperan sebagai menerima penghargaan Best Actress pada Deauville Asian Film Festival 2002, di Perancis dan Singapore International Film Festival 2002, selain juga nominasi untuk Best Asian Feature pada festival yang sama. Film ini menjadi Official Selection pada Rotterdam Film Festival 2002.

Spoiler for klik:


Puisi Tak Terkuburkan (2000) karya sutradara Garin Nugroho mendapatkan penghargaan Silver Leopard Locarno International Film Award 2000 dan Nominasi Silver Screen Award pada Singapore International Film Festival


Tidak ada komentar:

Posting Komentar